Minggu, 28 Februari 2021

Instalasi Penerangan Jalan Umum

 

Oleh Dwi Hani N 

v      ↢ Fungsi Penerangan Jalan

Penerangan jalan mempunyai fungsi antara lain :

  • Meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari
  • Mendukung keamanan lingkungan
  • Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan
  • Menambah estetika/ keindahan lingkungan

 

 Macam dan sifat khusus jalan

 

Menurut daerah/ lokasi

  • Banyak pejalan kaki dan kendaraan parkir
  • Sedikit pejalan kaki dan sedikit kendaraan parkir
  • Daerah pemukiman

 

Menurut fungsi jalan

  • Express high way
  • Jalan raya utama
  • Jalan raya penghubung
  • Jalan lingkungan

 

 Standard pemasangan PJU menurut klasifikasi jalan dan jenis lampu

 

1. Jalan kelas 1 

Intensitas Penerangan (E) =10 - 15 Lux

a.  express high way (Lebar jalan minimum = 50 meter)

Jenis Lampu SRS201/ SOX 180W, SRP012/SRP152/S0NT 400 W

b.  highway (Lebar jalan  30 - 50 meter)

Jenis lampu SRS201/SOX 18 W,SRP151/SRP152/S0NT 400 W

 

2. Jalan kelas 2 

Intensitas Penerangan (E) = 7 - 10 Lux

a. jalan urat nadi ( Lebar jalan minimum 30meter)

   Jenis lampu SRS201/SOX 180 W

b. jalan penghubung (Lebar jalan minimum 22 m)

   Jenis lampu SRS201/SOX 180 W,KRL41/HPLN 250 W

c.jalan daerah rumah tinggal/residental road (Lebar jalan = 8 – 14 meter) 

   Jenis lampu SOX 135 W


3. Jalan kelas 3 

Intensitas Penerangan (E) = 3 5 Lux  (Lebar jalan = 6 7 meter)

jalan pelayanan (service road)  Jenis lampu HRL11/S0X 90 W


4. Jalan kelas 4

Intensitas Penerangan (E)  sampai dengan 5 Lux (Lebar jalan =1- 4 meter)       

Jenis lampu HRL11/SOX 90 W

  

↢  Menghitung kuat penerangan lampu jalan

Rumus yang digunakan

 Emax = 0,144 . I/H2 (Lux)                                      

Keterangan

Emax     = kuat penerangan maksimum(Lux)

I            = jumlah arus cahaya dari lumen lampu (Cd / Candela)

0,144    = suatu konstanta

H           = tinggi lampu yang di ukur dari permukaan jalan (meter)

Untuk kuat penerangan rata rata (E avg)

E avg     = kuat penerangan rata rata (Lux) 

Kuat penerangan minimum terjadi di tempat terjauh dan jangkauan sinar lampu,kuat penerangan lampu minimum antara kedua sumber cahaya adalah Emin =2x4% Emax

                                                       

  Menentukan tiang lampu jalan


Tiang lampu PJU dipasang pada jalan penghubung dan jalan protokol, ketinggiannya12 meter, 14 meter,16 meter dan cabang 1,2,3,dan 4. Tipe tiang PJU pemasangannya dengan sistim angker pada pondasi beton. Pada jalan 1 arah atau 2 arah yang tidak ada pemisah, tiang dipasang pada kiri kanan jalan dengan jarak 30 meter sampai 40 meter. Untuk jalan 2 arah dengan jarak pemisah (jalur hijau), tiang dipasang di tengah-tengah pemisah jalan dengan tiang cabang 2 , untuk pertigaan memakai tiang cabang 3 ,perempatan memaikai tiang cabang 4, dan tinggi tiang 25 meter

Pengaturan letak lampu

* Jalan satu arah

  • di kiri atau di kanan jalan
  • di kiri atau di kanan jalan berselang seling
  • di kiri atau di kanan jalan berhadapan
  • di bagian tengah jalan

* Jalan dua arah                                

  • di bagian tengah jalan
  • Kombinasi kiri kanan jalan berhadapan dengan di bagain tengah
  • di bagain tengah jalan dengan sistem digantung

Persimpangan                                 

  •  Dapat dilakukan dengan menggunakan lampu menara

-  

Berikut ini beberapa penggambaran penempatan tiang lampu jalan

-    Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah


-     Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berselang-seling di Jalan Dua Arah

 

-          Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan di Jalan Dua Arah

 

-          Penempatan Lampu PJU di Median Jalan di Jalan Dua Arah

 

 

 Menentukan jarak tiang (J) lampu yang dipasang pada satu sisi jalan

Menggunakan rumus



               

Faktor pemakaian adalah perbandingan antara flux cahaya pada bidang yang diterangi dengan flux cahaya yang dihasilkan sumber penerangan.

Kehilangan cahaya pada sumber penerangan jalan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:

a. Penurunan kemampuan sumber penerangan (lampu dan armatur) karena umur pemakaian;

b. Pengotoran terhadap armatur, dapat disebabkan pengotoran maupun perubahan sifat penutup armatur;


Pada waktu merencanakan penerangan jalan perlu mengetahui lebar dan kelas jalan, pengaruh lingkungan untuk menentukan depresiasi..Tabel  berikut menunjukkan besar faktor depresiasi cahaya lampu penerangan jalan raya berdasarkan lama pemakaian.

Faktor Depresiasi Cahaya Lampu Penerangan Jalan Raya

Lingkungan

Waktu pemakaian (tahun)

1

2

3

Sangat bersih

Bersih

Sedang

Kotor

Sangat kotor

0,98

0,95

0,92

0,87

0,72

0,94

0,92

0,87

0,81

0,63

0,93

0,90

0,84

0,75

0,57


Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan ditentukan dengan persamaan:

                                                          

Keterangan

E    = intensitas penerangan (lux)

FL  = flux cahaya lampu (lumen)

KP  = koefisien pemakaian, jika tidak diketahui

maka faktor ini dapat ditentukan 0,9

d    = faktor depresiasi cahaya

J     = jarak antar lampu (m)

L    = lebar jalan (m)

Contoh

Sebuah jalan lokal sepanjang 450 m dengan lebar 7,68 m direncanakan dipasang penerangan menggunakan lampu TL. Jarak antar lampu 30 m, diharapkan intensitas penerangan rata-rata 5 lux. Tentukan jumlah dan daya lampu TL yang diperlukan jika faktor depresiasi 0,6 dan koefisien pemakaian dan 0,75.

Penyelesaian:

Jumlah lampu yang diperlukan:

                        n  = (450 m : 30 m) + 1 lampu                                                           

                        = 16 lampu

Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan

jadi  FL = 1920  lumen
Intensitas cahaya tiap lampu = 120 lm

Ditentukan warna cahaya TL day light yang memiliki indeks perubahan warna 94 dan      efikasi 12 lm/W.Jadi daya tiap lampu adalah 10 W

 

  Sistem pengawatan

 

1)   Kabel

   Jenis NYFGBY 600/1000V (ukuran 2,3,4,5,x15.....30mm2)

   tergolong kabel tanah tegangan rendah

    NYFGBY 4 x 50 mm2

    Penghantar utama (feeder cable) dari PHBTR pada sisi tegangan rendah PLN ke box      panel induk PJU

    NYFGBY 4 x 25 mm2

   Kabel penghantar antara panel induk PJU ke panel pembagi dan panel pembagi lainnya

   NYFGBY 4 x 10 mm2

-       Kabel penghubung dari panel pembagi ke tiang PJU satu ke lainnya

2)        2)  Panel induk PJU

Diletakkan tidak jauh dari gardu distribusi PLN. Dalam panel induk dilengkapi          

  • Rel pembagi (tembaga/Cu bare)
  • Saklar magnet 3 kutub 80A
  • 2 saklar engkel untuk lampu tanda
  • 3 pengaman lebur 6A
  • Kawat penghubung
  • Panel ditanahkan dengan BCC 50 mm2

3)         3)  Panel pembagi PJU

 Panel pembagi PJU di tanahkan dengan penghantar BCC 25mm2,terdapat saklar   utama 3 kutub 32A pengaman lebur 9 buah @25A

 

 4)   Sekring tiang PJU

-       Tiap PJU dilengkapi MCB 6A, rel pembagi untuk menyambung kabel

  NYFGBY 4 x 10 mm2 . Tinggi kotak sekring 1,55 meter

 

 5)   Kawat penghubung

      NYY 2 x 2,5 mm2 menghubungkan sekring tiang dengan lampu PJU

-             

  Gambar rencana PJU

Lokasi diketahui, membuat denah, tentukan jarak tiang,(sudah ada standart), pembebanan dan pengelompokkan. Selisih pembebanan antar fasa tidak boleh kurang

(< )dari 200VA

 

 Menghitung biaya

 

Daftar Bahan mengisi list daftar  berikut ini

 

No

Nama bahan

 

Ukuran

Volume

Harga

Satuan

Jumlah

Satuan

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TOTAL

 

 

Selanjutna menghitung estimasi biaya

A.    Jumlah harga bahan       .............

B.    Ongkos kerja                    .............

C.    Keuntungan 10%(A+B)   ............

D.    Ppn 5% (A+B+C)               ............

                                                 

  Cara Pemeliharaan dan Perbaikan Lampu Penerangan Jalan Ray 

Untuk meminimalisir gangguan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan,  baik karena polusi maupun cuaca, khususnya pada musim hujan akan sering terjadi gangguan pada sistem penerangan jalan. Maka pada sistem penerangan jalan perlu dilaksanakan pemeliharaan yang meliputi penggantian transformator, bola lampu dan kabel serta pembersian armatur lampu karena polusi atau debu. Gambar berikut ini menunjukkan salah satu cara untuk membersihkan lampu pererangan jalan.



Pekerja yang melakukan pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum diwajibkan memakai peralatan keselamatan kerja, meliputi sepatu pelindung, kaca mata ultaviolet, helm pelindung, dan sabuk pelindung pekerja dari kemungkinan terjatuh. Contoh sabuk pengaman (harness) ditunjukkan pada  berikut

 




Minggu, 21 Februari 2021

SISTEM KENDALI INSTALASI PENERANGAN (SMART BUILDING) SEDERHANA

Oleh Dwi Hani N    

Smart building merupakan sebuah konsep teknologi otomatis pada bangunan yang dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi energi serta keamanan.

    Prinsip kerja smart building ini adalah integrasi berbagai komponen pada bangunan. Hampir semua bagian atau komponen bangunan bisa dikelola secara otomatis. Oleh karena itu bisa disebut juga dengan Building Automation System atau BAS.  

Yang dapat diotomatisasikan diantaranya adalah

 

¨  control lighting ( lampu ), Misalnya saat hari yang cerah, tirai terbuka otomatis dan lampu dapat padam otomatis. Dan apabila  cuaca/situasi mendung atau hujan  lampu otomatis akan menyala dan tirai akan otomatis tertutup. Tingkat pencahayaan juga bisa diatur lebih detail lagi.  


¨  HVAC  (Heating, Ventilation and Air Conditioning” ( Pemanas, ventilasi dan pendingin ruangan/AC ) Dengan menggunakan sensor temperatur dan suhu. Bisa diatur pada suhu berapa AC atau pemanas dinyalakan atau dimatikan. Kapan tirai dan jendela dibuka atau ditutup.


¨  Scurity (keamanan), Adanya CCTV, door lock, sensor, dan alarm yang terintegrasi, menjadikan bangaunan lebih aman. Saat ini sudah ada berbagai jenis door lock yang tersedia di pasaran. Mulai dari yang menggunakan sidik jari, QR Code, barcode, RFID (Radio Frequency Identification), dan sebagainya


¨  Water control, untuk mengisi tangki air secara otomatis


¨  Parkir Otomatis dapat juga dilengkapi dengan inormasi jumlah kendaraan masuk dan keluar sertapemberitahuan parkir penuh dan sebagainya.


¨  Emergency untuk deteksi kebakaran


¨  Deteksi pemakaian energi listrik/ Electrical current (CT) sensors pada smart building adalah memperhitungkan penggunaan energi yang digunakan pada keseluruhan pemakaian energi pada instalasi

 

    Sistem kendali instalasi penerangan (Smart Building) dalam skala kecil semisal Home Automation, yaitu  mengintegrasikan perangkat listrik satu sama lain dalam sebuah rumah. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sensor. Penerapan konsep smart building untuk penerangan, salah satu diantarana adalah dengan mengoptimalkan penggunaan penerangan alami disiang hari dan menggunakan penerangan buatan (lampu) sesuai kebutuhan. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan penerangan alami dan penerangan buatan dengan alat kontrol/sensor yang berkonsep smart building.

    Sebuah  sistem kendali sederhana dapat dibuat dalam bentuk diagram blok seperti pada bagan berikut :

Contoh soal

Suatu sistem instalasi yg menggunakan sensor cahaya untuk mengoperasikan motor 1 fasa dengan ketentuan, jika situasi redup maka motor akan menggerakkan tirai untuk turun/ menutup , dan lampu di dalam ruangan dan di teras akan menyala. Jika situasi terang maka motor akan menggerakkan tirai untuk membuka dan lampu dalam ruangan dan di teras akan mati.  Buatlah Ladder diagram sistem instalasi tersebut dan Gambarkan  pengawatan I/O pada perangkat pemrograman (zelio smart relay/ PLC)

Ø  Penyelesaian

 



Keterangan tambahan : Ls adalah Limit Switch.

                                      Emg adalah Emergency Stop untuk mematikan seluruh rangkaian

Berikut ini adalah penyambungan photocell pada terminal input perangkat pemrograman


    Demikian uraian singkat tentang konsep sederhana automatisasi instalasi penerangan. Semoga bermanfaat. 

Jumat, 12 Februari 2021

SENSOR GERAK PIR (Passive Infra Red)

Oleh Dwi Hani N

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah perangkat  yang berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh manusia. Sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah terus menerus, tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari obyek luar. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika obyek bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR sehingga membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor.

PETUNJUK PEMASANGAN sensor EVACO RS8B PIR180º MOTION SENSOR


 PIR 180 adalah detektor passive infrared (PIR) yang berdiri sendiri dengan penanganan daya maksimum 1200 watt pada tegangan 220 Volt.  PIR  bereaksi seketika terhadap panas tubuh dan mengaktifkan  beban (misalnya lampu sorot exsterior), kemudian setelah beberapa waktu mati secara otomatis.  PIR 110 dan PIR 180º masing-masing memiliki sudut deteksi 180 derajat.  photocell menonaktifkan sensor gerak di siang hari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memasang sensor ini, adalah Pada saat memasang / meng instalasi sensor, tegangan sumber dalam kondisi  tidak boleh masuk (terputus dari sumber tegangan ). Area deteksi pergerakan panas secara horizontal dan vertikal hingga sejauh 12 meter.   

Penyesuaian tingkat cahaya sekitar dapat dilakukan melalui knob kontrol cahaya (Knob Light delay) untuk mengaktifkan sensor pada tingkat cahaya yang berbeda ataupun memungkinkan sensor untuk dinonaktifkan

Knob Time delay Ini digunakan untuk menyesuaikan lamanya waktu antara cahaya diaktifkan dan dinonaktifkan. Waktu setting/pengaturan antara 8 detik ± 3 detik hingga 15 menit ± 3 menit.

Langkah Pemasangan   

  1. Matikan sumber tegangan /isolasi pasokan listrik . 
  2. Buka kedua sekrup kepala  pada casing dan lepaskan.
  3. Pilih posisi PIR.  Pasang alas menggunakan tiga lubang pemasangan.  Posisi sensor harus berada pada ketinggian antara 0.5m dan 3.5m dan menghadap area yang membutuhkan jangkauan.  Benda padat di depan sensor akan dapat memblokir sensitivitas yang secara serius mengurangi kinerja sensor ini.  Jangan memasang di area dengan perubahan suhu ekstrim seperti pemanas sentral atau pengondisian udara karena ini akan sangat mengganggu kinerja sensor. 
  4. Hubungkan catu daya dan beban yang diinginkan Pasang kembali sensor ke unit semula. 
  5. Setelah memeriksa semua koneksi, hubungkan ke sumber listrik
Berikut ini cara penyambungan kabel/ pengawatan sensor EVACO RS8B PIR180º MOTION SENSOR.
Kabel warna Coklat dihubungkan pada bagian Fasa
Kabel Merah menuju beban / lampu
Kabel Biru / Hijau dihubungkan pada bagian Netral / Nol

Demikian uraian singkat tentang sensor gerak PIR180º kali ini, semoga bermanfaat

Minggu, 07 Februari 2021

Sensor Cahaya (Photocell)

 


Oleh Dwi Hani N.

Photocell adalah piranti listrik yang pada bagian dalamnya berisi komponen LDR (Light Dependent Resistor).  LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Naik turunnya nilai Hambatan akan berbanding terbalik dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (KΩ) bahkan lebih pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada kondisi cahaya terang.

Berdasarkan pernyataan George Simon Ohm dalam hukum Ohm, menyatakan bahwa Tegangan berbanding Lurus dengan Tahanan pada Arus yang tetap. Sehingga Tegangan turun seiring kenaikan Intensitas Cahaya. Demikian pula sebaliknya, tegangan akan naik seiring penurunan intensitas cahaya. Misalkan sebuah lampu dikontrol dengan sebuah LDR, jika intensitas cahaya naik maka lampu akan padam. Demikian pula sebaliknya  jika intensitas cahaya turun maka lampu akan menyala. 

   

Fungsi Photocell adalah sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik yang bekerja secara otomatis sesuai dengan intensitas cahya yang diterimanya.

Photocell banyak digunakan pada Penerangan di luar ruangan, misalnya  Penerangan Jalan Umum (PJU), lampu taman dll.

 

Dalam pemasangannya, hal yang perlu diperhatikan adalah spesifikasi dari Photocell tersebut, yaitu tegangan kerja dan nilai Arus nya, serta penempatan pemasangannya . Photocell harus dapat menangkap intensitas cahaya dari alam dan menghindari pemasangan dekat cahaya lampu secara langsung.  Berikut ini Contoh data Sensor Cahaya/ photocell Electric Lighting Control AC 220V photocell 10A



Pemasangan kabel sesuai petunjuk label Photocell, yaitu kabel warna merah dihubungkan ke beban, sumber Fasa dihubungkan ke kabel hitam dan kabel putih dihubungkan ke Netral


Untuk pemasangan dengan banyak lampu, maka dilakukan kombinasi pemasangan dengan kontaktor atau relay








Demikian ulasan #Photocell kali ini, semoga bermanfaat

Rabu, 20 Januari 2021

Cara Kerja Air Conditioner (AC) dan Komponennya

 


 

Air Conditioner merupakan seperangkat alat yang berfungsi mengkondisikan suhu ruangan yang kita inginkan, terutama menjadikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. 

Sistem Refrigerasi AC

Sistem refrigerasi AC merupakan sistem pendinginan pada AC. Bahan yang digunakan refrigerasi disebut refrigerant, contohnya Freon. Refrigerant Masuk ke kompresor kemudian dialirkan ke kondensor, di dalam kondensor dimampatkan oleh piston dalam silinder kompresor (merubah referigerant fase uap menjadi cair). Kemudian uap panas tersebut

didinginkan pada saluran pipa kondensor agar menjadi cairan. Pada saluran pipa kondenser diberi kipas untuk mempercepat proses pendinginan. Proses pelapasan panas ini disebut teknik pengembunan. Selanjutnya cairan refrigeran dimasukkan ke dalam evaporator dan dikurangi tekanannya sehingga menguap  dan menyerap panas udara sekitar. Di dalam AC bagian dalam ruangan, udara dingin disebarkan menggunakan kipas blower. Dalam bentuk uap (gas) refrigeran dihisap lagi oleh kompresor. Demikian proses tersebut berulang terus sampai gas habis terpakai dan harus diisi kembali.

 

 

Gambar Diagram alur AC

 

Komponen-Komponen AC 

Kompresor

Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. Komponen-komponen penting yang terdapat pada kompresor adalah:

a) Katup Isap

Katup ini memasukkan gas refrigeran ke dalam silinder atau ruang torak. Daya isap dan kemampuan kompresor bergantung dari kecepatan gerak dan kecapatan udara dari semua bagian yang berhubungan dengan katup ini. Katup ini terbuat dari baja khusus (compressor valve steel).

b) Katup Buang

Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar dari silinder atau ruang-ruang torak. Katup-katup buang ini biasanya terbuat dari bahanbahan yang sama dengan katup-katup isap

c) Katup Servis

Katup ini berguan untuk menguji kompresor dan memperbaiki sistem pendingin

d) Bak Penampungan (Reservoir)

Penampung minyak diperlukan untuk pelumasan semua bagina-bagian. Biasanya bak engkol (crank case) digunakan sebagai bak pemapung minyak, kecuali pada kompresor-kompresor yang besar yang mempunyai sistem pelumasan khusus

 

Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

Ada beberapa jenis kondensor menurut sistem pendinginannya:

a)      Pendinginan Air

b)      b) Pendinginan Udara

c)      Penguapan Air

d)     Kombinasi Pendinginan Udara dan Air

Evaporator/pendingin

refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan.

Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Orifice Tube

di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup ekspansi

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin. Jenis katup ekspansi ada lima yaitu:

a) Pelampung sisi atas (high side float)

b) Pelampung sisi bawah (low side float)

c) Katup ekspansi thermostatis otomatis, dan

d) Lubang tetap (fixed bore).

Kipas

Fungsi kipas pada AC digunakan untuk mengalirkan udara dalam sistem. Kipas yang sering digunakan dalam sistem AC yaitu kipas sentrifugal (blower) dan kipas propelar. Kipas sentrifugal atau blower diletakkan di dalam ruangan. Fungsi blower adalah meniup udara dingin di dalam ruangan. Sedangkan kipas propelar diletakkan di luar ruangan tugasnya membuang udara panas pada sisi belakang atau aplikasi kondensor

Motor Listrik

Pada AC, motor listrik dipakai sebagai penggerak kompresor, pompa dan kipas. Pengubahan energi listrik menjadi energi mekanik dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat gaya magnetik. 

-       Permanent Split Capasitor (PSC)

Motor listrik PSC ini banyak digunakan pada sistem AC. Arus mengalir pada running dan starting winding motor. Pada motor ini hanya mempergunakan satu kapasitor, yaitu kapasitor Run yang dipasang antara terminal R dan S secara seri terhadap starting winding.



-      Motor Split-Phase (fasa belah)

Efisiensi motor split-phase pada waktu berjalan sangat baik dan puntiran (torsi) awalnya termasuk sedang (medium). Pada umumnya motor jenis ini memliki empat kutub yang diatur sedemikan rupa sehingga mampu beroperasi sebagai motor dan kutub. Yaitu dengan mengubah  hubungan listrik pada terminalnya

Ketika mulai bekerja, sakelar mulai (start) mengalirkan arus listrik ke kumparan start. Sakelar terus menutup sampai kecepatan motor 75% dari kecepatan normal. Sakelar akan membuka atau memutuskan hubungan arus listrik ke kumparan start dan hanya bekerja dengan kumparan run ketika kecepatan penuh Motor split-phase biasanya dipakai untuk menggerakan kipas karen beban tarikannya tidak terlalu besar sehingga kurang cocok untuk digunakan sebagai penggerak kompresor.

-      Motor Shaded Pole (kutub bayangan)

Motor shaded pole memliki puntiran (torsi) awal yang sangat kecil dan efisiensinya juga sangat rendah. Oleh karena itu, motor shaded pole hanya digunakan sebagai penggerak kipas pada kondesor ataupun pada blower. 

Thermostat

Thermostat adalah sebuah alat untuk mendeteksi temperatur ruangan operasi agar tetap pada kondisi temperatur yang diinginkan. Alat pendeteksi yang digunakan biasanya berupa bimetal yang sensitif terhadap perubahan temperatur ruangan.  

 

Jumat, 15 Januari 2021

Bagian – Bagian Adaptor dan Prinsip kerjanya

Oleh Dwi Hani N



Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current).  

Komponen Adaptor

Sumber arus AC
PLN memiliki tegangan 220V AC dengan  frekuensi 50 Hz.

Transformator (Trafo)
Prinsip Kerja 
Secara umum, transformator memiliki 3 bagian seperti berikut:
Kumparan Primer (Np) adalah tempat masukkan tegangan mula – mula.
Kumparan Sekunder (Ns) adalah tempat dialirkannya tegangan hasil.
Inti Besi (inti magnetik) terbuat dari bahan lapisan plat dinamo yang disusun berlapis – lapis
 Kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. 
  
 

Dalam transformator dapat dibuat suatu persamaan atau rumus  transformator

Vp/Vs  =  Np/Ns



Vp = tegangan di dalam kumparan primer.
Vs = tegangan di dalam kumparan sekunder.
Np = banyaknya lilitan di dalam kumparan primer.
Ns = banyaknya lilitan di dalam kumparan sekunder.


Dilihat dari  perubahan tegangan yang dihasilkan, transformator dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Transformator Step – Up
 Berfungsi untuk menaikkan  tegangan bolak – balik, ciri – cirinya sebagai berikut ini:
Tegangan   kumparan sekunder lebih besar daripada tegangan kumparan primer (Vs > Vp).
Jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak dari kumparan primer 
(Ns > Np).
Arus kumparan primer lebih besar dari arus listrik kumparan sekunder 
(Ip > Is).

b. Transformator Step – Down
Berfungsi untuk menurunkan tegangan tegangan bolak – balik . Kapasitas trafo dinyatakan dalam satuan Ampere,  Ukuran trafo yang terdapat dipasaran  mulai dari 500 mA, 1A, 2A, 3A, 5A, 10A, 20A, 30A, 50A, hingga 100A. semakin besar ukuran kapasitas trafo, maka semakin besar pula ukuran fisik dari trafo. 
.

3. Bagian Penyearah 
Dioda
Adalah komponen pasif linear yang mempunai 2 elektroda, yaitu A + (Anoda) dan K – (Katoda). Dioda penyearah adalah dioda  yang dipakai untuk menyearahkan arus AC menjadi DC. 
- Dioda Jembatan
  Cara kerja bridge diode/ dioda jembatan,  dapat melihat gambar dibawah ini :


4. Filter/ Penyaring
Untuk menstabilkan tegangan dibutuhkan komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).





Contoh Perencanaan Instalasi Penerangan Listrik Sebuah Gedung

https://hanijati.blogspot.com/ Berikut ini adalah contoh denah sebuah bangunan Gedung Jurusan Listrik Rencana  B eban Instalasi Peneranganny...