Minggu, 28 Februari 2021

Instalasi Penerangan Jalan Umum

 

Oleh Dwi Hani N 

v      ↢ Fungsi Penerangan Jalan

Penerangan jalan mempunyai fungsi antara lain :

  • Meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari
  • Mendukung keamanan lingkungan
  • Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan
  • Menambah estetika/ keindahan lingkungan

 

 Macam dan sifat khusus jalan

 

Menurut daerah/ lokasi

  • Banyak pejalan kaki dan kendaraan parkir
  • Sedikit pejalan kaki dan sedikit kendaraan parkir
  • Daerah pemukiman

 

Menurut fungsi jalan

  • Express high way
  • Jalan raya utama
  • Jalan raya penghubung
  • Jalan lingkungan

 

 Standard pemasangan PJU menurut klasifikasi jalan dan jenis lampu

 

1. Jalan kelas 1 

Intensitas Penerangan (E) =10 - 15 Lux

a.  express high way (Lebar jalan minimum = 50 meter)

Jenis Lampu SRS201/ SOX 180W, SRP012/SRP152/S0NT 400 W

b.  highway (Lebar jalan  30 - 50 meter)

Jenis lampu SRS201/SOX 18 W,SRP151/SRP152/S0NT 400 W

 

2. Jalan kelas 2 

Intensitas Penerangan (E) = 7 - 10 Lux

a. jalan urat nadi ( Lebar jalan minimum 30meter)

   Jenis lampu SRS201/SOX 180 W

b. jalan penghubung (Lebar jalan minimum 22 m)

   Jenis lampu SRS201/SOX 180 W,KRL41/HPLN 250 W

c.jalan daerah rumah tinggal/residental road (Lebar jalan = 8 – 14 meter) 

   Jenis lampu SOX 135 W


3. Jalan kelas 3 

Intensitas Penerangan (E) = 3 5 Lux  (Lebar jalan = 6 7 meter)

jalan pelayanan (service road)  Jenis lampu HRL11/S0X 90 W


4. Jalan kelas 4

Intensitas Penerangan (E)  sampai dengan 5 Lux (Lebar jalan =1- 4 meter)       

Jenis lampu HRL11/SOX 90 W

  

↢  Menghitung kuat penerangan lampu jalan

Rumus yang digunakan

 Emax = 0,144 . I/H2 (Lux)                                      

Keterangan

Emax     = kuat penerangan maksimum(Lux)

I            = jumlah arus cahaya dari lumen lampu (Cd / Candela)

0,144    = suatu konstanta

H           = tinggi lampu yang di ukur dari permukaan jalan (meter)

Untuk kuat penerangan rata rata (E avg)

E avg     = kuat penerangan rata rata (Lux) 

Kuat penerangan minimum terjadi di tempat terjauh dan jangkauan sinar lampu,kuat penerangan lampu minimum antara kedua sumber cahaya adalah Emin =2x4% Emax

                                                       

  Menentukan tiang lampu jalan


Tiang lampu PJU dipasang pada jalan penghubung dan jalan protokol, ketinggiannya12 meter, 14 meter,16 meter dan cabang 1,2,3,dan 4. Tipe tiang PJU pemasangannya dengan sistim angker pada pondasi beton. Pada jalan 1 arah atau 2 arah yang tidak ada pemisah, tiang dipasang pada kiri kanan jalan dengan jarak 30 meter sampai 40 meter. Untuk jalan 2 arah dengan jarak pemisah (jalur hijau), tiang dipasang di tengah-tengah pemisah jalan dengan tiang cabang 2 , untuk pertigaan memakai tiang cabang 3 ,perempatan memaikai tiang cabang 4, dan tinggi tiang 25 meter

Pengaturan letak lampu

* Jalan satu arah

  • di kiri atau di kanan jalan
  • di kiri atau di kanan jalan berselang seling
  • di kiri atau di kanan jalan berhadapan
  • di bagian tengah jalan

* Jalan dua arah                                

  • di bagian tengah jalan
  • Kombinasi kiri kanan jalan berhadapan dengan di bagain tengah
  • di bagain tengah jalan dengan sistem digantung

Persimpangan                                 

  •  Dapat dilakukan dengan menggunakan lampu menara

-  

Berikut ini beberapa penggambaran penempatan tiang lampu jalan

-    Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah


-     Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berselang-seling di Jalan Dua Arah

 

-          Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan di Jalan Dua Arah

 

-          Penempatan Lampu PJU di Median Jalan di Jalan Dua Arah

 

 

 Menentukan jarak tiang (J) lampu yang dipasang pada satu sisi jalan

Menggunakan rumus



               

Faktor pemakaian adalah perbandingan antara flux cahaya pada bidang yang diterangi dengan flux cahaya yang dihasilkan sumber penerangan.

Kehilangan cahaya pada sumber penerangan jalan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:

a. Penurunan kemampuan sumber penerangan (lampu dan armatur) karena umur pemakaian;

b. Pengotoran terhadap armatur, dapat disebabkan pengotoran maupun perubahan sifat penutup armatur;


Pada waktu merencanakan penerangan jalan perlu mengetahui lebar dan kelas jalan, pengaruh lingkungan untuk menentukan depresiasi..Tabel  berikut menunjukkan besar faktor depresiasi cahaya lampu penerangan jalan raya berdasarkan lama pemakaian.

Faktor Depresiasi Cahaya Lampu Penerangan Jalan Raya

Lingkungan

Waktu pemakaian (tahun)

1

2

3

Sangat bersih

Bersih

Sedang

Kotor

Sangat kotor

0,98

0,95

0,92

0,87

0,72

0,94

0,92

0,87

0,81

0,63

0,93

0,90

0,84

0,75

0,57


Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan ditentukan dengan persamaan:

                                                          

Keterangan

E    = intensitas penerangan (lux)

FL  = flux cahaya lampu (lumen)

KP  = koefisien pemakaian, jika tidak diketahui

maka faktor ini dapat ditentukan 0,9

d    = faktor depresiasi cahaya

J     = jarak antar lampu (m)

L    = lebar jalan (m)

Contoh

Sebuah jalan lokal sepanjang 450 m dengan lebar 7,68 m direncanakan dipasang penerangan menggunakan lampu TL. Jarak antar lampu 30 m, diharapkan intensitas penerangan rata-rata 5 lux. Tentukan jumlah dan daya lampu TL yang diperlukan jika faktor depresiasi 0,6 dan koefisien pemakaian dan 0,75.

Penyelesaian:

Jumlah lampu yang diperlukan:

                        n  = (450 m : 30 m) + 1 lampu                                                           

                        = 16 lampu

Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan

jadi  FL = 1920  lumen
Intensitas cahaya tiap lampu = 120 lm

Ditentukan warna cahaya TL day light yang memiliki indeks perubahan warna 94 dan      efikasi 12 lm/W.Jadi daya tiap lampu adalah 10 W

 

  Sistem pengawatan

 

1)   Kabel

   Jenis NYFGBY 600/1000V (ukuran 2,3,4,5,x15.....30mm2)

   tergolong kabel tanah tegangan rendah

    NYFGBY 4 x 50 mm2

    Penghantar utama (feeder cable) dari PHBTR pada sisi tegangan rendah PLN ke box      panel induk PJU

    NYFGBY 4 x 25 mm2

   Kabel penghantar antara panel induk PJU ke panel pembagi dan panel pembagi lainnya

   NYFGBY 4 x 10 mm2

-       Kabel penghubung dari panel pembagi ke tiang PJU satu ke lainnya

2)        2)  Panel induk PJU

Diletakkan tidak jauh dari gardu distribusi PLN. Dalam panel induk dilengkapi          

  • Rel pembagi (tembaga/Cu bare)
  • Saklar magnet 3 kutub 80A
  • 2 saklar engkel untuk lampu tanda
  • 3 pengaman lebur 6A
  • Kawat penghubung
  • Panel ditanahkan dengan BCC 50 mm2

3)         3)  Panel pembagi PJU

 Panel pembagi PJU di tanahkan dengan penghantar BCC 25mm2,terdapat saklar   utama 3 kutub 32A pengaman lebur 9 buah @25A

 

 4)   Sekring tiang PJU

-       Tiap PJU dilengkapi MCB 6A, rel pembagi untuk menyambung kabel

  NYFGBY 4 x 10 mm2 . Tinggi kotak sekring 1,55 meter

 

 5)   Kawat penghubung

      NYY 2 x 2,5 mm2 menghubungkan sekring tiang dengan lampu PJU

-             

  Gambar rencana PJU

Lokasi diketahui, membuat denah, tentukan jarak tiang,(sudah ada standart), pembebanan dan pengelompokkan. Selisih pembebanan antar fasa tidak boleh kurang

(< )dari 200VA

 

 Menghitung biaya

 

Daftar Bahan mengisi list daftar  berikut ini

 

No

Nama bahan

 

Ukuran

Volume

Harga

Satuan

Jumlah

Satuan

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TOTAL

 

 

Selanjutna menghitung estimasi biaya

A.    Jumlah harga bahan       .............

B.    Ongkos kerja                    .............

C.    Keuntungan 10%(A+B)   ............

D.    Ppn 5% (A+B+C)               ............

                                                 

  Cara Pemeliharaan dan Perbaikan Lampu Penerangan Jalan Ray 

Untuk meminimalisir gangguan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan,  baik karena polusi maupun cuaca, khususnya pada musim hujan akan sering terjadi gangguan pada sistem penerangan jalan. Maka pada sistem penerangan jalan perlu dilaksanakan pemeliharaan yang meliputi penggantian transformator, bola lampu dan kabel serta pembersian armatur lampu karena polusi atau debu. Gambar berikut ini menunjukkan salah satu cara untuk membersihkan lampu pererangan jalan.



Pekerja yang melakukan pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum diwajibkan memakai peralatan keselamatan kerja, meliputi sepatu pelindung, kaca mata ultaviolet, helm pelindung, dan sabuk pelindung pekerja dari kemungkinan terjatuh. Contoh sabuk pengaman (harness) ditunjukkan pada  berikut

 




CONTOH PEMROGRAMAN KNX DENGAN SOFTWARE ETS

https://hanijati.blogspot.com/ Hal yang perlu diperhatikan dalam pemrograman KNX dengan Software ETS adalah Perencanaan desain bangunan Pe...