Senin, 21 September 2020

Menggulung Ulang Kumparan Stator Motor Induksi 1 fasa

Oleh Dwi Hani N

A.     Prinsip Motor 1 fasa

Disebut motor 1 fasa karena memerlukan sumber 1 fasa . Untuk mendapatkan daya mekanik pada dasarnya motor 1 fasa mempunyai prinsip kerja motor 2 fasa, karena lilitan/ kumparan  stator mempunyai 2 Kumparan, Yaitu Kumparan Utama (Running Winding) dan Kumparan Bantu (Starting Winding). Kumparan Utama(Ku) mempunyai luas penampang kawat lebih besar dan jumlah lilitannya lebih banyak. Sedang  Kumparan bantu (Kb) umumnya mempunyai luas penampang kawat lebih  kecil dan jumlah lilitannya lebih sedikit. Berdasarkan konstruksi ini, maka arus magnetik yang mengalir pada tiap kumparan mempunyai perbedaan fasa. Bentuk gelombang arus magnetik / flux tiap kumparan dapat digambarkan


 


Dari kedua flux magnet yang ada pada kumparan stator tersebut terjadi medan magnet putar pada celah udara. Dengan adanya medan magnet putar ini mengakibatkan momen putar sehingga motor berjalan. Jumlah putaran motor senantiasa lebih rendah dari jumlah putaran medan magnet stator. Selisih putaran tersebut dinamakan Slip (S) besarnya Slip  dinyatakan dengan rumus

S = (Ns-Nr): Ns

Biasanya motor induksi 1 fasa, lilitan bantu dilengkapi saklar sentrifugal, yaitu suatu saklar yang dapat memutuskan rangkaian secara otomatis, jika putaran sudah mendekati serempak, saklar tersebut akan terbuka. Sehingga lilitan bantu sudah tidak berfungsi lagi. Pada dasarnya lilitan bantu pada motor induksi 1 fasa akan berfungsi untuk mendapatkan torsi awal yang lebih besar.

Ø  Langkah Kumparan

Adalah sudut kisar yang dibentuk antara ke dua sisi kumparan. Untuk mendapat kopel putar maksimal , langkah kumparan harus sama dengan 1 jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub Utara dan kutub Selatan yang paling dekat. Jarak kutub disebut Tho (s).

1 jarak kutub = 180o listrik. Bila jumlah pasang kutub = P, maka jumlah kutub = 2P .

perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur = obs) dan derajat listrik (oel) kita kaitkan dengan kutub, adalah seperti contoh berikut  :

P = 1, maka 360obs     = 1 x 360oel

P = 2, maka 360obs     = 2 x 360oel

P = 3, maka 360obs     = 3 x 360oel

Dengan demikian perbandingan antara obs dan oel dapat dituliskan dengan rumus:

ao  bs = P x ao eL

Bila jumlah alur adalah G,                  1 keliling stator = 2P

Jadi jarak 1 kutub = 180 o L                 = G : 2p

Misal gambar berikut ini adalah motor 1 fasa yang mempunyai 12 alur    


                                   

                                                                                                           

Maka G = 12 alur,       jarak 1 kutub = 12 : 2 = 6 alur

Yaitu 6 alur kutub utara, 6 alur kutub selatan 

Ø  Jumlah Alur per kutub per fasa

Apabila jumlah fasa = m, maka masing–masing fasa akan memiliki kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub untuk masing–masing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m alur. jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi g = G/2p.m alur.

Ø  Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat)

Untuk menempatkan kumparan pada setiap fasa, maka harus selalu ditempatkan saling bergeseran tempat. Hal semacam ini bertujuan agar kopel putar yang dihasilkan saling bergeseran fasa. Rumus yang digunakan

Tho P = G : 2P

q = G : (2P x m)

K = G : 2P

KAR = 360 o r : G

KAL = KAR x P

Kp = 120 o : KAL

Keterangan

Tho P = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan ke 2

G = Jumlah alur

2 P = Jumlah kutub

q = banyak kumparan tiap kelompok

m = jumlah fasa

KAR = Kisar alur dalam derajat radial

KAL = Kisar alur dalam derajat listrik

Kp = Kisar fasa

K = jumlah sisi kumparan tiap kutub

Contoh

1.      Prencanaan pembagian alur untuk kumparan / kumparan utama dan kumparan bantu pada motor AC 1 fasa, 12 alur 2 kutub. Untuk rumus perhitungan gambar bentangan kumparan motor 1 fasa tidak ada rumus yang baku, tetapi dapat digunakan perebandingan antar kumparan utama dan kumparan bantu dengan menggunakan rumus

G : 2P (Jumlah alur dalam 1 kelompok)

2/3 G (Jumlah kumparan Utama)

1/3 G (Jumlah kumparan Bantu)

Jika      m = 1

G = 12

2p = 2

Maka   Ku = 2/3 x 12 = 8 alur

            Kb = 1/3 x 12 = 4 alur

G/2p = 12/2     = 6 alur dalam 1 kelompok

Ku = 2/3 x 6 = 4 alur dalam 1 kelompok

Kb = 1/3 x 6 = 2 alur dalam 1 kelompok

Langkah menggambar gambar bentangan kumparan motor AC 1 fasa, 12 alur 2 kutub

1.      Buatlah alur dan beri nomor

2.      Kumparan Ku dimulai dari no 1 masuk ke Alur no 6, menggulung konsentris ke alur no 2 ke alur no 5

3.      Dari alur no 5 masuk ke alur no 11 masuk ke alur no 8 mengguung konsentris ke luar ke no 12 masuk ke alur no 7 dan menjadi keluaran Ku

4.      Sehingga ada 4 alur Ku di kutub U dan 4 alur Ku di kutub S

5.      Masukkan Kb dimulai dari alur no 4 masuk ke alur no 9

6.      Dari alur no 9 ke alur no 3  dan keluar mealui alur no 10, sehingga terdapat 2 alur kb di kutub utara dan 2 alur kb di kutub selatan

gambar bentangan kumparan stator motor 1 fasa 12 alur 2 kutub


 

2.      Motor 1 fasa 24 alur 4 kutub

m = 1

G = 24

2p = 4

Maka   Ku = 2/3 x 24 = 16 alur

            Kb = 1/3 x 24 = 8 alur

G/2p = 24/4 = 6 alur dalam 1 kelompok

Ku = 2/3 x 6 = 4 alur dalam 1 kelompok

Kb = 1/3 x 6 = 2 alur dalam 1 kelompok



 

 

 

 

 

 

 


CONTOH PEMROGRAMAN KNX DENGAN SOFTWARE ETS

https://hanijati.blogspot.com/ Hal yang perlu diperhatikan dalam pemrograman KNX dengan Software ETS adalah Perencanaan desain bangunan Pe...