Sabtu, 22 Agustus 2020

PROSEDUR PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN 3 FASA SESUAI PUIL

Oleh Dwi HAni N.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Diharapkan siswa dapat :

    1. Mendeskripsikan pengertian  PUIL untuk instalasi penerangan
    2. Mendeskripsikan fungsi dan tujuan dari PUIL untuk instalasi penerangan
    3. Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan karena instalasi penerangan tidak sesuai PUIL
    4. Menganalisis perbedaan instalasi penerangan 1 fasa dan 3 fasa
    5. Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL
    6. Mendeskripsikan prosedur pemasangan instalsi penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL

Pengertian Beban Listrik

}  Beban listrik adalah suatu peralatan yang terkoneksi dengan sistim daya sehingga mengkonsumsi energi listrik 

}  Beban listrik dapat berupa komponen-komponen elektronik(induktor, resistor,dsb), pesawat elektronik (televisi, printer, komputer, dsb ), ataupun pesawat listrik (lampu, setrika, pompa air dsb) 

PERBEDAAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

}  INSTALASI 1 FASA instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral).

}  INSTALASI 3 FASA

Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 (netral) atau kawat ground.  Listrik 3 phasa yang banyak digunakan Industri atau pabrik bertegangan 380V.

Ada 2 macam tegangan listrik  dalam sistem 3 phasa ini, yaitu :

-       Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line).

-       Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).

  Instalasi Listrik mengacu pada persyaratan Instalasi, diantaranya

}  Peraturan Umum Instalasi Listrik, Pada PUIL tahun1964, 1977 dan 1987. Sedangkan tahun 2000 direvisi menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik .

}  Standar Internasional;

q  IEC (International Electrotechnical Commission)

q  NEC (National Electric Code)

q  VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker)

q  SAA (Standards Association Australia).

BAGIAN-BAGIAN PUIL

}  Bagian 1 dan Bagian 2 tentang Pendahuluan dan Persyaratan dasar

}  Bagian 3 tentang Proteksi untuk keselamatan

}  Bagian 4 tentang Perancangan instalasi listrik,

}  Bagian 5 tentang Perlengkapan Listrik

}  Bagian 6 tentang Perlengkapan hubung bagi dan kendali (PHB) serta komponennya

}  Bagian 7 tentang Penghantar dan pemasangannya

}  Bagian 8 tentang Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi khusus

}  Bagian 9 meliputi Pengusahaan instalasi listrik


Maksud dan tujuan instalasi listrik harus direncanakan,
dipasang dan diperiksa sesuai ketentuan PUIL 2000,  supaya :

  1. Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik.
  2. Terjamin keselamatan manusia.
  3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya.
  4. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
  5. Terjamin perlindungan lingkungan.
  6. Tercapai tujuan pencahayaan, yaitu terwujudnya interior yang efisien dan nyaman.

 

Ketentuan umum kabel instalasi :

  1. Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji.
  2. Kabel yang dipasang :

a.    Harus memiliki standar atau tanda sertifikasi (SNI atau standar lain yang diberlakukan) dan tanda pengenal lain dipermukaannya, sepanjang kabel tersebut sesuai dengan ketentuan standar.

b.    Tidak cacat dan tidak rusak.

  1. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang harus sesuai dengan penggunaannya, sebagaimana disebut dalamrancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000 :

a.    Kabel instalasi dalamgedung memiliki warna selubung putih/  abu-abu.

b.    Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 Volt, memiliki warna selubung hitam.

c.    Kabel udara tegangan pengenal 600 Volt sampai 1000Volt, memiliki warna selubung hitam.

d.    Kabel tegangan menengah/ tinggi tegangan pengenal di atas 1000 Volt, memiliki warna selubung merah.

  1. Kabel yang dipilih dan dipasang harus memiliki ukuran memenuhi persyaratan sesuai dengan beban, sebagaimana tersebut dalam rancangan instalasi.
  2. Kabel yang akan dipasang harus dipilih sedemikian, sehingga jumlah dan warna isolasinya sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000, yaitu :

a.    Warna biru untuk penghantar netral.

b.    Warna loreng untuk penghantar pembumian.

c.    Warna merah untuk fasa R.

d.    Warna kuning untuk fasa S.

e.    Warna hitam untuk fasa T.

Ketentuan PUIL untuk fitting lampu :

Fitting lampu dipasang dengan cara menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fasa dan kontak luarnya pada penghantar netral

 Ketentuan PUIL untuk kotak kontak

  1. Kotak kontak untuk fasa tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang sehingga kutub netralnya ada disebelah kanan atau disebalah bawah kutub tegangan
  2. Tinggi pemasangan dari lantai yakni berjarak 1,5 m dari lantai
Berikut ini adalah tabel daya tersambung PLN


Ketentuan umum tentang PHB, meliputi :

1. Penataan PHB.

2. Ruang pelayanan. lorong, dan emper untuk lalu lintas.

3. Penandaan.

4. Pemasangan sakelar masuk.

5. Pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB pada kondisi tertentu.

6. Pengelompokan perlengkapan sirkit.

7. Penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel.

8. Pemasangan pemisah.

9. Jarak udara minimum.

PROSEDUR PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN  3 FASA

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN INSTALASI 3  FASA

  1. Urutan Fasa R, S, T dipasang tidak boleh terbalik.
  2. Pembagian Jumlah beban tiap fasa harus seimbang
  3. Pemasangan gawai pengaman tidak boleh melebihi KHA kabel yang diamankan

Petunjuk Cara Pemasangan Panel Listrik 3 fase

1. Kabel SR 4x16 mm milik PLN memiliki ciri atau kode khusus sebagai penentu RST dan N. Jika di raba dengan jari kabel SR memiliki sirip/ garis halus di sepanjang kabel. Kabel SR   (satu garis adalah R, dengan ciri dua sirip adalah S,  dengan ciri tiga garis adalah T dan  polos tanpa ada garis pada kulit kabel adalah N)

2. Pasangkan sepatu kabel pada ke empat ujung kabel SR dan bautkan ke masing masing Plat Konduktor pada Panel Listrik 3 phase.

3. Pasangkan   kabel RSTN dari plat konduktor sebagai Input arus listrik tiga phase ke stand meter atau meteran listrik.

4.Lubang Ganjil pada KWH 3 phasa adalah Input (Arus Masuk) dan Lubang Genap adalah Output (Arus Keluar). 

5. Kabel Output RST dari kwh di hubungkan pada MCB 3 Phase sebelum akhirnya di aplikasikan ke instalasi gedung/Panel Listrik dalam Gedung.

6. Output N (Netral) di hubungkan ke Plat Konduktor sebelum di hubungkan ke panel dalam gedung.

7. Plate konduktor itu sendiri di fungsikan sebagai penghantar arus listrik yang aman dan tahan terhadap panas.

8. Terakhir Pasangkan Modem kwh 3 phase sesuai petujuk gambar yang tertera pada kotak pembungkus modem. Jenis modem yang berbeda biasanya juga berbeda cara koneksinya. Rangkaian modem kwh di atas hanya sebagi contoh saja. Modem itu sendiri di fungsikan sebagai pembaca dan pengirim data kinerja kwh ke kantor PLN.

Ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL

Kabel

}  Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda (misalnya NYM) yang terdiri atas dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang tiap intinya minimum 1,5 mm2.

}  Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang baik.

}  Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2.

}  Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A

Lampu

}  Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan.

}  Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat.

}  Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian yang bersuhu lebih dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu.

}  Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debu.

}  Lampu untuk penerangan luar dan dalam ruang dengan  tetes  air harus kedap tetesan atau dipasang dalam armatur penerangan yang kedap tetesan.

}  Perkawatan pada atau di dalam armatur harus terpasang dengan rapi. Diameter kawat harus minimum 0,75 mm2 dan sedemikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan yang berlebihan harus dihindarkan. Kabel harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang melebihi kemampuannya.

}  Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang diizinkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan dan kekokohan mekaniknya. Pipa dan tempat masuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel dapat dengan mudah dipasang dan dikeluarkan tanpa ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada bahan isolasi atau putusnya hubungan kabel.

}  Konstruksi rumah armatur yang tertanam tidak boleh menggunakan solder.

}  Lampu randah dan lampu lantai boleh dihubungkan dengan kabel berselubung karet yang diizinkan bila  pengawatannya ditempatkan bebas dari panas lampu.

Stop kontak

}  Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup.

}  Mudah dicapai tangan.

}  Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.

Saklar

}  Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.

}  Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.

}  Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.

 

CONTOH PEMROGRAMAN KNX DENGAN SOFTWARE ETS

https://hanijati.blogspot.com/ Hal yang perlu diperhatikan dalam pemrograman KNX dengan Software ETS adalah Perencanaan desain bangunan Pe...