v ↢ Fungsi Penerangan Jalan
Penerangan jalan
mempunyai fungsi antara lain :
- Meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari
- Mendukung keamanan lingkungan
- Sebagai alat bantu navigasi pengguna
jalan
- Menambah estetika/ keindahan
lingkungan
↢ Macam dan sifat khusus jalan
Menurut daerah/
lokasi
- Banyak pejalan
kaki dan kendaraan parkir
- Sedikit pejalan
kaki dan sedikit kendaraan parkir
- Daerah pemukiman
Menurut fungsi
jalan
- Express high way
- Jalan raya utama
- Jalan raya
penghubung
- Jalan lingkungan
↢ Standard
pemasangan PJU menurut klasifikasi jalan dan jenis lampu
1. Jalan kelas 1
Intensitas Penerangan (E) =10 - 15 Lux
a. express
high way (Lebar jalan minimum = 50 meter)
Jenis Lampu SRS201/ SOX 180W,
SRP012/SRP152/S0NT 400 W
b. highway
(Lebar jalan 30 - 50 meter)
Jenis lampu SRS201/SOX 18
W,SRP151/SRP152/S0NT 400 W
2. Jalan kelas 2
Intensitas Penerangan (E) = 7 - 10 Lux
a. jalan
urat nadi ( Lebar jalan minimum 30meter)
Jenis lampu SRS201/SOX 180 W
b. jalan
penghubung (Lebar jalan minimum 22 m)
Jenis lampu SRS201/SOX 180 W,KRL41/HPLN 250 W
c.jalan daerah rumah tinggal/residental road (Lebar jalan = 8 – 14 meter)
Jenis lampu SOX 135 W
3. Jalan kelas 3
Intensitas Penerangan (E) = 3 – 5 Lux (Lebar jalan = 6 – 7 meter)
jalan pelayanan (service road) Jenis lampu HRL11/S0X 90 W
4. Jalan kelas 4
Intensitas Penerangan (E) sampai dengan 5 Lux (Lebar jalan =1- 4 meter)
Jenis lampu HRL11/SOX 90 W
↢ Menghitung
kuat penerangan lampu jalan
Rumus yang digunakan
Keterangan
Emax = kuat
penerangan maksimum(Lux)
I = jumlah arus
cahaya dari lumen lampu (Cd / Candela)
0,144 = suatu konstanta
H = tinggi lampu
yang di ukur dari permukaan jalan (meter)
Untuk kuat penerangan rata rata (E avg)
E avg = kuat penerangan rata rata (Lux)
Kuat penerangan minimum terjadi di
tempat terjauh dan jangkauan sinar lampu,kuat penerangan lampu minimum antara
kedua sumber cahaya adalah Emin =2x4%
Emax
↢ Menentukan tiang
lampu jalan
Tiang lampu PJU dipasang pada jalan penghubung dan jalan protokol, ketinggiannya12 meter, 14 meter,16 meter dan cabang 1,2,3,dan 4. Tipe tiang PJU pemasangannya dengan sistim angker pada pondasi beton. Pada jalan 1 arah atau 2 arah yang tidak ada pemisah, tiang dipasang pada kiri kanan jalan dengan jarak 30 meter sampai 40 meter. Untuk jalan 2 arah dengan jarak pemisah (jalur hijau), tiang dipasang di tengah-tengah pemisah jalan dengan tiang cabang 2 , untuk pertigaan memakai tiang cabang 3 ,perempatan memaikai tiang cabang 4, dan tinggi tiang 25 meter
Pengaturan letak lampu
* Jalan satu arah
- di
kiri atau di kanan jalan
- di
kiri atau di kanan jalan berselang seling
- di kiri atau di kanan jalan berhadapan
- di bagian tengah jalan
* Jalan dua arah
- di bagian tengah jalan
- Kombinasi kiri kanan jalan berhadapan dengan di bagain tengah
- di bagain tengah jalan dengan sistem digantung
Persimpangan
- Dapat dilakukan dengan menggunakan lampu menara
-
Berikut ini beberapa penggambaran penempatan tiang lampu
jalan
- Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah
- Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berselang-seling di Jalan
Dua Arah
-
Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan di Jalan Dua Arah
-
Penempatan Lampu PJU di Median Jalan di Jalan Dua Arah
↢ Menentukan jarak tiang (J) lampu yang dipasang pada satu
sisi jalan
Menggunakan
rumus
Faktor pemakaian adalah perbandingan antara flux cahaya pada bidang yang diterangi
dengan flux cahaya yang dihasilkan sumber penerangan.
Kehilangan cahaya pada sumber penerangan jalan
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
a. Penurunan kemampuan sumber penerangan (lampu dan armatur)
karena umur pemakaian;
b. Pengotoran terhadap
armatur, dapat disebabkan pengotoran maupun perubahan sifat penutup armatur;
Pada waktu merencanakan penerangan jalan perlu mengetahui
lebar dan kelas jalan, pengaruh lingkungan untuk menentukan depresiasi..Tabel berikut menunjukkan besar faktor depresiasi
cahaya lampu penerangan jalan raya berdasarkan lama pemakaian.
Faktor Depresiasi Cahaya Lampu Penerangan Jalan Raya
Lingkungan |
Waktu pemakaian (tahun) |
||
1 |
2 |
3 |
|
Sangat bersih Bersih Sedang Kotor Sangat kotor |
0,98 0,95 0,92 0,87 0,72 |
0,94 0,92 0,87 0,81 0,63 |
0,93 0,90 0,84 0,75 0,57 |
Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan ditentukan dengan persamaan:
Keterangan
E = intensitas penerangan (lux)
FL = flux cahaya lampu
(lumen)
KP = koefisien pemakaian, jika tidak diketahui
maka
faktor ini dapat ditentukan 0,9
d = faktor
depresiasi cahaya
J = jarak antar
lampu (m)
L = lebar jalan
(m)
Contoh
Sebuah jalan lokal sepanjang 450 m dengan lebar
7,68 m direncanakan dipasang penerangan menggunakan lampu TL. Jarak antar lampu
30 m, diharapkan intensitas penerangan rata-rata 5 lux.
Tentukan jumlah dan daya lampu TL yang diperlukan jika faktor depresiasi 0,6
dan koefisien pemakaian dan 0,75.
Penyelesaian:
Jumlah lampu yang diperlukan:
n = (450 m : 30 m)
+ 1 lampu
= 16 lampu
Intensitas penerangan rata-rata untuk penerangan jalan
Ditentukan
warna cahaya TL day light yang memiliki indeks perubahan warna 94 dan efikasi 12 lm/W.Jadi daya tiap lampu adalah 10 W
↢ Sistem
pengawatan
1) Kabel
Jenis NYFGBY
600/1000V (ukuran 2,3,4,5,x15.....30mm2)
tergolong kabel
tanah tegangan rendah
NYFGBY 4 x 50 mm2
Penghantar utama
(feeder cable) dari PHBTR pada sisi tegangan rendah PLN ke box panel induk PJU
NYFGBY 4 x 25 mm2
Kabel penghantar
antara panel induk PJU ke panel pembagi dan panel pembagi lainnya
NYFGBY 4 x 10 mm2
- Kabel
penghubung dari panel pembagi ke tiang PJU satu ke lainnya
2) 2) Panel
induk PJU
Diletakkan
tidak jauh dari gardu distribusi PLN. Dalam panel induk dilengkapi
- Rel
pembagi (tembaga/Cu bare)
- Saklar
magnet 3 kutub 80A
- 2
saklar engkel untuk lampu tanda
- 3
pengaman lebur 6A
- Kawat
penghubung
- Panel ditanahkan dengan BCC 50 mm2
3) 3) Panel
pembagi PJU
Panel pembagi
PJU di tanahkan dengan penghantar BCC 25mm2,terdapat saklar utama 3
kutub 32A pengaman lebur 9 buah @25A
4) Sekring tiang PJU
- Tiap
PJU dilengkapi MCB 6A, rel pembagi untuk menyambung kabel
NYFGBY
4 x 10 mm2 . Tinggi kotak sekring 1,55 meter
5) Kawat penghubung
NYY 2 x 2,5 mm2 menghubungkan
sekring tiang dengan lampu PJU
-
↢ Gambar rencana
PJU
Lokasi
diketahui, membuat denah, tentukan jarak tiang,(sudah ada standart), pembebanan
dan pengelompokkan. Selisih pembebanan antar fasa tidak boleh kurang
(< )dari
200VA
↢ Menghitung biaya
Daftar Bahan mengisi list daftar berikut ini
No |
Nama bahan |
Ukuran |
Volume |
Harga |
||
Satuan |
Jumlah |
Satuan |
Jumlah |
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL |
|
Selanjutna menghitung estimasi biaya
A.
Jumlah
harga bahan .............
B. Ongkos
kerja .............
C. Keuntungan
10%(A+B) ............
D.
Ppn
5% (A+B+C) ............
↢ Cara Pemeliharaan dan Perbaikan Lampu Penerangan Jalan Ray
Untuk meminimalisir gangguan yang disebabkan oleh
keadaan lingkungan, baik karena polusi
maupun cuaca, khususnya pada musim hujan akan sering terjadi gangguan pada
sistem penerangan jalan. Maka
pada sistem penerangan jalan perlu dilaksanakan pemeliharaan yang meliputi
penggantian transformator, bola lampu dan kabel serta pembersian armatur lampu
karena polusi atau debu. Gambar berikut
ini menunjukkan salah satu cara
untuk membersihkan lampu pererangan jalan.
Pekerja yang melakukan pemeliharaan dan perbaikan lampu
penerangan jalan umum diwajibkan memakai peralatan keselamatan kerja, meliputi
sepatu pelindung, kaca mata ultaviolet, helm pelindung, dan sabuk pelindung
pekerja dari kemungkinan terjatuh. Contoh
sabuk pengaman (harness) ditunjukkan pada berikut